“Dalam hampir 20 tahun karir trading saya, saya telah belajar banyak hal, termasuk analisis teknikal, analisis fundamental, perencanakan strategi, manajemen modal, dan psikologi trading. Namun, setelah membaca begitu banyak buku tentang trading, menghadiri banyak seminar, dan menghabiskan malam-malam tanpa henti untuk meneliti berbagai ide trading, saya mulai menyadari bahwa dalam trading, kesederhanaan adalah yang terbaik.” Ini adalah saran Kevin David yang disampaikan kepada para trader dalam sebuah wawancara.
Mengembangkan Strategi Trading dari Kegagalan
Kevin David adalah seorang juara trading yang sangat cerdas, pemenang berbagai kompetisi trading. Ia bukan hanya lulusan terbaik di bidang teknik penerbangan dan antariksa (ia pernah magang di NASA), tetapi juga memiliki gelar MBA. Dalam kompetisi Robbins World Cup Futures tahun 2006, Kevin David meraih peringkat pertama dengan tingkat pengembalian 112%. Selain itu, ia juga meraih posisi kedua pada tahun 2005 dan 2007 dengan tingkat pengembalian masing-masing sebesar 148% dan 112%.
Seperti kebanyakan trader, tahun-tahun awal Kevin dipenuhi kekecewaan. Kevin mulai memasuki dunia trading pada tahun 1991. Salah satu strategi trading pertamanya adalah sistem persilangan rata-rata bergerak (moving average crossover). Setelah mengalami beberapa kerugian, ia memutuskan untuk mengubah strateginya, namun hasilnya justru semakin buruk. Setelah mengalami kerugian sebesar 60% dari akunnya, Kevin memutuskan berhenti trading dan menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk mendalami studi tentang trading. Melalui usaha keras tersebut, Kevin berhasil menemukan strategi trading otonom yang membuatnya unggul dalam kompetisi trading.
Dalam Trading, Kesederhanaan adalah yang Paling Efisien
Dalam 30 tahun karir trading saham dan futures, Kevin belajar sebuah pelajaran penting: dalam trading, kesederhanaan adalah yang paling efektif.
Kevin percaya bahwa trader-trader terbaik mengikuti prinsip dasar, yaitu prinsip “Pisau Cukur Occam”. Nama prinsip ini sangat simbolis—Occam dengan pisaunya memotong semua yang tidak perlu, hanya meninggalkan yang paling penting. Prinsip ini sangat sederhana, yaitu: “Jangan tambahkan entitas yang tidak diperlukan.”
Ketika Kevin David merancang strateginya, ia tidak pernah mempertimbangkan teori yang rumit seperti teori gelombang (Wave Theory). Ia sangat mendukung metode trading dengan parameter sesedikit mungkin. Menurutnya, inti dari trading selalu tentang mencari logika dasar pasar yang tersembunyi di bawah berbagai lapisan—pasar akan bergerak. Keuntungan akhir dari setiap trading berasal dari selisih antara keuntungan yang tidak bisa dikendalikan dengan kerugian yang bisa dikendalikan.
Dan satu-satunya cara agar keuntungan yang tidak bisa dikendalikan melebihi kerugian yang bisa dikendalikan adalah dengan mengikuti fluktuasi pasar dan berada di sisi tren yang benar.
Setiap trader harus benar-benar memikirkan pertanyaan ini: Apakah pengaturan trading yang semakin rumit benar-benar menghasilkan hasil yang lebih baik? Menurut pemahaman Kevin David, jawabannya adalah tidak.
Tinggalkan Komentar